Tokoh Sosiologi Klasik
Nama : Avia Chayani Putri
NIM : 21107020052
Kelas : B
Tugas : Teori Sosiologi Klasik
Tokoh-tokoh Sosiologi Klasik
1. Emile Durkheim (1858-1917)
Emile Durkheim lahir pada tahun 1858, di kota Epinal, dekat Strasbourg, daerah Timur laut Prancis, Ayahnya adalah seorang Rabbi Yahudi, sebagai seorang pemuda, Durkheim sangat dipengaruhi oleh guru sekolahnya yang beragama katolik Roma. Mungkin pengaruh inilah yang menambah ketertarikannya terhadap masalah-masalah agama, meskipun guru-guru ini tidak dapat menjadikannya seorang yang beriman (beragama), sebab sejak muda dia telah menyatakan dirinya sebagai seorang agnostik.
Saat Duekheim menempuh pendidikan di sekolah menengah, Durkheim adalah seorang yang cerdas, pada usia 21 tahun Durkheim dinyatakan lulus di Ecole Normale Superiure, Salah satu pusat pendidikan di prancis dan ditempat inilah Durkheim mengambil studi filsafat dan sejarah. Durkehim meiliki perhatian yang sangat besar terhadap masalah dan struktur-struktur sosial serta ingin melepaskannya dari institusi, karena pribadinya yang tidak cocok dengan aturan dan norma-norma, setelah menyelesaikan studinya dan menulis dua disertasi yang disyaratkan sebagai mahasiswa Ecole, Durkheim mengajar di beberapa sekolah menengah yang ada disekitar Prancis, dia juga pernah belajar di Jerman selama 1 tahun untuk mendalami psikologi kepada Wihem wundt.
Durkheim mendapatkan gelar Proffesor Pada Usia 44 di Paris dan telah mencapai puncak karir akademisinya. Di Paris, selama bertahun-tahun Durkheim melewati masa jayanya dan sekaligus masa tragis dalam perjalanan hidupnya. Pada saat di Boerdeux, ketertarikannya terhadap agama semakin menjadi-jadi hingga pada tahun 1912 terbitlah bukunya yang berjudul The Elementari Of religion Life, yang menjadi buku paling penting dan paling terkenal.
2. Sigmund Freud (1856-1939)
Sigued Freud lahir di Moravia pada tanggal 1856, bagian Eropa Tengah yang kemudian berada dibawah kekuasaan kerajaan Austro-Hongaria, keluarganya adalah penganut agama Yahudi, ayahnya bekerja sebagai pedagang dan menikah untuk kedua kalinya saat dua putranya yang lain sudah tumbuh dewasa, Frued adalah anak pertama dari istri kedua dan dibesarkan oleh keluarga besar.
Saat masih anak-anak, keluarga Frued pindah ke ibukota kerajaan Vienna, tempat dia menetap dan bekerja, sebagai seorang yahudi dia sadar tidak menunjukan kesalehan agamanya di kota yg di dominasi oleh agama kristen katolik. Orang tua Frued sadar dengan identitas keyahudian keluarga mereka sehingga sering melakukan ritual Pasover dan mendidik anaknya dengan ajaran Sinagoge. Sewaktu di sekolah menegah, Frued adalah seorang siswa yang pintar dan berbakat, Frued berhasil mendapatkan peringkat pertama di kelasnya dan Frued menguasai banyak bahasa diantaranya Yunani, Latin, Ibrani, Prancis, Inggris, meskipun ibunya orang jerman, dia saat yg sama Frued mempelajari bahasa Spanyol dan Italia. Pada tahun 1873, saat berumur 17 tahun, Frued menjadi mahasiswa Kedokteran di Universitas Vienna.
Setelah karya pertamanya, Frued semakin hari semakin produktif dalam berkarya, selalu melakukan kajian dan penyelidikan selama lima tahun hingga pada tahun 1990 berhasil membuat karya bukunya yg berjudul The Interpretation of Dream, sebuah buku tentang alam bawah sadar yg engantarkan Frued pada pemikiran Moderen. Di trahun 1913, beberapa artikel bermunculan tentang agama, gangguan saraf begitu pula tentang artikel agama masyarakat primitif, sehingga Frued melakukan kajian dan berhasil membuat buku dengan judul Totem In Taboo, dua decade sebelum Frued tutup usia masih melakukan kajian hingga menghasilkan karya yang menumental.
3. George Herbert Mead (1863-1931)
George Herbert Mead dilahitkan di Massachusets, US pada 27 Februari 1863, Mead belajar filsafat dan penerapan psikologi sosial, Merahi gelar sarjana muda dari Oberline Collage pada tahun 1883, pada tahun 1887 Mead mrelanjutkan pendidikan pascasarjananya di Universitas Harvard, Leipzig serta Berlin, Mead kemudian ditawari mengajar di Universitas Michigen pada tahun 1891, hingga tidak dapat menyelesaikan pasca sarejana pada tahun 1894 karena diundang oleh John Dewey, hingga pindah ke Universitas Chicago dan menetap.
Pemikiran Mead pd dasarnya dipengaruhi oleh John Dewey tentang teori pendidikan, meskipun demikian ada hal yang berbeda yakni teori psikologi sosial yang menyangkut tentang pikiran , diri dan masyarakat, dan menjadi refrensi awal dalam studi bukunya yg berjudul Mind, Self & Society.
Mead mengembangkan kariernya di Chicago, dikenal sebagai psikolog sosial dan pendiri interaksionisme simbolik. Kontribusi Mead pada sosuiologi adalah pengembangan konsep diri atau the self, dan relasinya dengan yang lain atau the other. Menurut Mead masyarakat, memiliki relasi yg dinamis dan saling tergantung dngn diri, relasi sosialk, pikiran, kesadaran merupakan kemampuan untyuk berperan menjadi yg lain melaluyi relasi ini. Sebagai contoh kemampuan kita untuk memikirkan yang dipikirkan orang lain tentang penampuilan kita menentukan bagaiana cara kita berpenampilan, kemampuana pikiran ini dikembangkan sebagai tipe sosial psikologi yang disebut interaksionise.
Selama empat puluh tahun karirnya, Mead banyak menulis dan mempublikasikan artikel dan resensi dari buku-buku filosofis dan psikologis walaupun Mead tidak pernah mepublikasikan satypuyn buku.
Sumber :
https://sosiologis.com/tokoh-sosiologi-klasik/amp
Comments
Post a Comment